Bab I Pendahuluan
Perkembangan
bakat dan kreativitas anak dapat ditinjau dari peranan keluarga, sekolah dan
masyarakat. Seperti halnya dalam peranan keluarga , bagaimana cara orang tua
dapat mengembangkan kreativitas anak, serta sikap orang tua yang memupuk dan
menghambat kreativitas sang anak. Dalam lingkungan sekolah disebutkan bahwa
peranan guru anak berbakat sangatlah diperlukan, termasuk karakteristik guru
anak berbakat dalam melatih dan mendidik anak berbakat , sedangkan dalam
lingkungan masyarakat ditinjau mengenai bagaimana peranan kebudayaan yang mampu
mengembangkan kreativitas warga negaranya . Selain itu perlu juga ada motivasi
intrinsik pada anak dalam mengembangkan bakat dan potensi , yang mana minat
anak harus tumbuh dalam dirinya sendiri, atas keinginannya sendiri.
Rumusan masalah :
Bagaimana
pengaruh peranan keluarga, sekolah dan masyarakat dalam perkembangan anak ?
Pembahasan :
Peranan Keluarga
Dalam
membantu anak mewujudkan kreativitas mereka , anak perlu dilatih dalam
keterampilan tertentu sesuai dengan minat pribadinya dan diberikan kesempatan
untuk mengembangkan bakat atau talenta mereka.
Berdasarkan
Penelitian Dacey (1989). Dalam keluarga yang memiliki remaja yang kreatif,
tidak banyak aturan yang diberlakukan dibandingkan keluarga yang biasa. Orang
tua yang merasakan anaknya kreatif akan mendorong dan memberikan banyak
kesempatan agar si anak dapat mengembangkan bakat. Gaya hidup dan penilaian
orang tua terhadap kreativitas anak juga berpengaruh dalam perkembangan
kreativitas . Serta kreativitas dapat berkembang dalam suasana non- otoriter,
yang memungkinkan individu untuk berpikir dan menyatakan diri secara
bebas(Rogers, dalam Vernon , 1982). Bebarapa
faktor yang menentukan bagaimana sikap orang tua yang mempengaruhi kreativitas
anak (menurut Amabile) yaitu : Kebebasan , respek dan kedekatan emosional yang
sedang.
Dalam
keluarga saya, saya merasa bahwa kedua
orang tua saya termasuk kedalam orang tua yang otoriter ,orang tua saya sulit untuk
menghargai pendapat anak,serta banyak aturan-aturan yang harus saya patuhi. Dan orang tua saya
cenderung tidak memberi kebebasan dan
membatasi kegiatan saya, bahkan saya selalu diperlakukan layaknya anak
kecil. Saya juga merasa kurang memiliki
kedekatan emosional dengan kedua orang tua bahkan dengan abang saya
sendiri. Walaupun demikian saya tidak
terlalu khawatir dengan hal tersebut, saya yakin semua yang dilakukan oleh
orang tua saya adalah yang terbaik untuk saya dan saya yakin orang tua saya menginginkan
hasil yang terbaik dari saya. Saya menyadari dengan keluarga yang otoriter
mungkin kreativitas akan terhambat , namun saya juga tidak terlalu khawatir
dengan keadaan keluarga yang seperti itu , menurut saya peranan keluarga memang
penting dalam perkembangan kreativitas , namun menurut saya peranan atau
dorongan dari luar seperti lingkungan sekolah dan masyarakat jauh lebih penting
dalam perkembangan kreativitas. Selain
itu dengan adanya motivasi intrinsik yang tumbuh dari dalam diri saya sendiri,
dapat membantu saya dalam mengembangkan bakat kreativitas.
Peranan Sekolah
Bagi
anak berbakat guru berfungsi sebagai fasilitator belajar daripada sebagai
instruktur semata-mata, istilah fasilitator menunjukkan bahwa tanggung jawab
akhir untuk belajar haruslah pada anak dalam menemukan dirinya, yang mana
fasilitator membantu dan memudahkan anak dalam proses pengembangan dan
perwujudan diri.
Menurut
Davis (dikutip dalam Sisk,1987) , ciri-ciri guru anak berbakat adalah:
1. Sikap
demokratis
2. Ramah dan memberikan perhatian
perorangan
3. Sabar,
minat luas
4. Adil,
tidak memihak
5. Memberi
perhatian terhadap masalah anak
6. Menggunakan
pujian
7. Dan mahir yang luar biasa dalam
mengajar
Falsafah
mengajar
Belajar sangat penting dan
menyenangkan
Anak patut dihargai sebagai pribadi
yang unik
Anak hendaknya menjadi pelajar yang
aktif
Anak harus merasa nyaman di dalam
kelas
Anak harus memiliki rasa kebanggaan
di dalam kelas
Strategi Mengajar
Penilaian ; Penilaian
guru terhadap pekerjaan murid menurut Amabile mungkin merupakan pembunuh
kreativitas paling besar. Memberikan umpan balik yang berarti daripada evaluasi yang
abstrak dan tidak jelas.
Melibatkan
siswa dalam menilai pekerjaan mereka sendiri dan belajar dari kesalahan mereka.
Hadiah ; Anak senang menerima hadiah dan kadang-kadang melakukan
segala sesuatu untuk memperolehnya. Hadiah yang terbaik adalah yang tidak
berupa materi (intangible), seperti: senyuman atau anggukan, kata
penghargaan,kesempatan untuk menampilkan dan mempresentasikan pekerjaan
sendiridan pekerjaan tambahan.
Pilihan ; Kreativitas
tidak akan berkembang jika anak hanya dapat melakukan seseatu dengan satu
cara.Berilah kegiatan belajar yang tidak berstruktur dalam struktur tertentu.
Maker
(1982), karakteristik guru anak berbakat dapat digolongkan menjadi :
1. Karakteristik
filosofis : guru anak berbakat perlu
mencerminkan sikap kooperatif dan demokratis , serta mempunyai kompetensi dan
minat terhadap pembelajaran
2. Karakteristik professional :
strategi untuk mengoptimalkan belajar siswa, , keterampilan bimbingan dan
penyuluhan serta pemahaman psikologi siswa
3. Karakteristik
pribadi : meliputi empati, kesejatian, aktualisasi diri, dan antusiasme atau
semangat
Plowman
(dalam Sisk , 1987) membedakan karateristik pofesional guru anak berbakat yaitu
:
1. Assessment
anak berbakat
2. Mengetahui
sifat dan kebutuhan anak berbakat
3. Mengetahui
tentang berbagai program untuk anak berbakat , minat dan komitmen terhadap
pembelajaran anak berbakat
4. Mengetahui
dan mampu untuk membimbing anak berbakat dan orang tua mereka
5. Serta mengetahui
kecenderungan dalam pendidikan anak berbakat
Menurut saya peranan guru dan sekolah sangatlah penting dalam perkembangan kreativitas seorang anak, saya merasa ketika saya duduk di bangku SMA , saya memiliki seorang guru yang benar – benar dapat membimbing saya menjadi yang terbaik dan menjadi pribadi yang kreatif. Dia adalah guru fisika serta menjadi wali kelas saya, yaitu “Bpk Efendi”. Menurut saya dia adalah seorang guru yang paling bisa mengerti dengan keadaan setiap muridnya, mampu menjadikan setiap siswanya menjadi pelajar yang aktif, dia mempunyai sikap yang tegas, sabar, dan mahir dalam mengajar dan membimbing murid-muridnya. Disaat saya merasa jatuh, malas sekolah dan sulit untuk belajar, dia terus membimbing dan mendorong saya untuk berubah ,dengan caranya yang tegas dalam memberikan nasihat , dia berusaha keras mendidik saya agar bisa berubah dan menjadi rajin belajar dan berprestasi, serta selalu mendukung dengan keputusan yang saya ambil. Menurut saya dia adalah guru anak berbakat yang terbaik , karena dia sangat memenuhi kriteria dari karakteristik guru anak berbakat, seperti selalu mengoptimalkan belajar siswa , empati , serta dapat memberikan bimbingan dan penyuluhan psikologi siswa.
Peranan masyarakat
Suatu
masyarakat yang berdasarkan hukum yang adil, yang memungkinkan kondisi ekonomi
dan psikologis yang paling baik bagi warga negaranya , merupakan lingkungan
yang kondusif untuk pertumbuhan kreativitas.
Arieti
(1976) mengemukakan beberapa faktor sosiokultural yang creativogenic yaitu :
1. Tersedianya sarana-prasarana
kebudayaan
2. Keterbukaan terhadap rangsangan
kebudayaan
3. Penekanan pada becoming tidak hanya
pada being
4. Memberikan kesempatan terhadap media kebudayaan
bagi semua warga negara
5. Mengahargai rangsangan dari
kebudayaan yang berbeda
6. Toleransi
dan minat terhadap pandangan divergen
7. Interaksi
antara pribadi yang berarti
8. Serta adanya penghargaan
Menurut
Simonton (1978), ada tujuh perubah yang mempengaruhi perkembangan kreatif
seorang individu, yaitu pendidikan formal, adanya model peran, fragmentasi
politis, keadaan perang, gangguan sipil, Zeitgeist, dan ketidakstabilan
politis. Kesimpulan Simonton tentang pentingnya kondisi sosiokultural terhadap
perkembangan kreativitas , mengarahkan perhatian terhadap pengaruh dalam
kebudayaan yang dapat memudahkan atau menghambat kreativitas anak.
Menurut
pendapat saya pernanan lingkungan masyarakat mengambil peran penting dalam
perkembangan kreativitas anak,dalam lingkungan tempat saya tinggal banyak
tempat kursus yang dibuka untuk meningkatkan bakat dan kemampuan kreativitas
anak didik, diantaranya tempat les menari, bermian musik, melukis , merakit
robot, berbahasa dan lain sebagainya. Ketika saya Sd saya juga mengikuti
sanggar tari, disana saya diajari banyak tari-tari tradisional dari Indonesia ,
saya menyadari dengan saya ikut dalam sanggar tari tentu bakat dan kreativitas
akan meningkat. Dengan tersedianya
sarana dan prasarana yang ada dilingkungan masyarakat, tentu ini akan membantu
setiap anak didik dalam mengembangkan bakat kreatif dan potensi yang ada dalam diri individu.
Kesimpulan
Kesimpulan
yang bisa saya ambil adalah semua peranan yang ada, baik itu pernana dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat,
semua sangat berperan penting dalam perkembangan kreativitas. Dalam lingkungan keluarga tentu dibutuhkan
orangtua yang mendukung dan memberikan kebebasan kepada anak untuk menjadi
pribadi yang kreatif, dalam lingkungan sekolah dibutuhkan seorang guru yang
demokratis, empati, serta mampu mendidik dan memberikan dukungan yang baik terhadap siswanya , serta dalam
lingkungan masyarakat yang diperlukan adalah sarana dan prasana untuk
mengembangkan bakat kreatif setiap anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar