Kecerdasan majemuk multi menyatakan
bahwa kecerdasan merupakan potensi biologis asli manusia dengan
kemampuan khusus. Ada delapan tipe kecerdasan dalam Multiple
Intelligences:
1) Kecerdasan Bahasa
Mengacu pada penggunaan efektif bahasa lisan atau tertulis dan
kemampuan bahasa. Siswa ini cenderung baik dalam tata bahasa, fonologi,
bahasa, dikombinasikan dengan pembelajaran praktis dan kemampuan untuk
menggunakannya dengan lancar. Siswa cerdas bahasa yang kuat seperti
bermain dengan kata-kata, menikmati membaca, diskusi dan menulis.
2. Kecerdasan matematika-logika
Kecerdasan matematika-logika menunjukkan
kemampuan seseorang dalam berpikir secara induktif dan deduktif,
berpikir menurut aturan logika, memahami dan menganalisis pola
angka-angka, serta memecahkan masalah dengan menggunakan kemampuan
berpikir. Peserta didik dengan kecerdasan matematika-logika tinggi
cenderung menyenangi kegiatan menganalisis dan mempelajari sebab akibat
terjadinya sesuatu.
3. Kecerdasan musikal
Kecerdasan musikal menunjukkan
kemampuan seseorang untuk peka terhadap suara-suara nonverbal yang
berada di sekelilingnya, termasuk dalam hal ini adalah nada dan irama.
Peserta didik jenis ini cenderung senang
sekali mendengarkan nada dan irama yang indah, entah melalui senandung
yang dilagukannya sendiri, mendengarkan tape recorder, radio,
pertunjukan orkestra, atau alat musik dimainkannya sendiri. Mereka juga
lebih mudah mengingat sesuatu dan mengekspresikan gagasan-gagasan
apabila dikaitkan dengan musik.
4. Kecerdasan visual-spasial
Kecerdasan visual-spasial menunjukkan
kemampuan seseorang untuk memahami secara lebih mendalam hubungan antara
objek dan ruang. Peserta didik ini memiliki kemampuan, misalnya, untuk
menciptakan imajinasi bentuk dalam pikirannya atau kemampuan untuk
menciptakan bentuk-bentuk tiga dimensi seperti dijumpai pada orang
dewasa yang menjadi pemahat patung atau arsitek suatu bangunan.
Kemampuan membayangkan suatu bentuk
nyata dan kemudian memecahkan berbagai masalah sehubungan dengan
kemampuan ini adalah hal yang menonjol pada jenis kecerdasan
visual-spasial ini. Peserta didik demikian akan unggul, misalnya dalam
permainan mencari jejak pada suatu kegiatan di kepramukaan.
5. kecerdasan intrapersonal
Orang yang cerdas secara intrapersonal lebih mengacu pada pengetahuan
diri, dan mengukur pada kapasitas yang tepat untuk bertindak secara
bijaksana. Mereka biasanya menyadari batin, emosi, niat, motivasi,
temperamen, dan keinginan, serta kemampuan untuk disiplin diri,
pengetahuan diri dan harga diri. Cerdas dan kesadaran diri yang kuat
biasanya mampu mempertahankan buku harian atau kebiasaan tidur control
diri, memahami kekuatan dan kelemahan; sering mundur untuk merencanakan
tujuan hidup. Anak-anak dalam kategori ini belajar terbaik mendalam
melalui refleksi diri, menulis jurnal, penelitian. Bagi mereka,
lingkungan belajar yang ideal bagi mereka mungkin sendirian atau
mandiri.
6. Kecerdasan interpersonal
Kecerdasan interpersonal menunjukkan
kemampuan seseorang untuk peka terhadap perasaan orang lain. Mereka
cenderung untuk memahami dan berinteraksi dengan orang lain sehingga
mudah bersosialisasi dengan lingkungan di sekelilingnya.
Kecerdasan semacam ini juga sering disebut sebagai kecerdasan sosial, yang
selain kemampuan menjalin persahabatan yang akrab dengan teman, juga
mencakup kemampuan seperti memimpin, mengorganisir, menangani
perselisihan antar teman, memperoleh simpati dari peserta didik yang
lain, dan sebagainya.
7. Kecerdasan kinestetik
Kecerdasan kinestetik menunjukkan
kemampuan seseorang untuk secara aktif menggunakan bagian-bagian atau
seluruh tubuhnya untuk berkomunikasi dan memecahkan berbagai masalah.
Hal ini dapat dijumpai pada seseorang yang unggul pada salah satu cabang olahraga, seperti bulu tangkis,
sepakbola, tenis, renang, dan sebagainya, atau bisa pula dijumpai pada
peserta didik yang pandai menari, terampil bermain akrobat, atau unggul
dalam bermain sulap.
8. Kecerdasan naturalis
Kecerdasan naturalis menunjukkan
kemampuan seseorang untuk peka terhadap lingkungan alam, misalnya senang
berada di lingkungan alam yang terbuka seperti pantai, gunung, cagar
alam, atau hutan.
Seseorang dengan kecerdasan seperti
ini cenderung suka mengobservasi lingkungan alam seperti aneka macam
bebatuan, jenis-jenis lapisan tanah, aneka macam flora dan fauna,
benda-benda angkasa, dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar