Jumat, 03 Mei 2013

Kecerdasan majemuk

Kecerdasan majemuk multi menyatakan bahwa kecerdasan merupakan potensi biologis asli manusia dengan kemampuan khusus. Ada delapan tipe kecerdasan dalam Multiple Intelligences:

1) Kecerdasan Bahasa
Mengacu pada penggunaan efektif bahasa lisan atau tertulis dan  kemampuan bahasa. Siswa ini cenderung baik dalam tata bahasa, fonologi, bahasa, dikombinasikan dengan pembelajaran praktis dan kemampuan untuk menggunakannya dengan lancar. Siswa cerdas bahasa yang kuat seperti bermain dengan kata-kata, menikmati membaca, diskusi dan menulis.

2. Kecerdasan matematika-logika
Kecerdasan matematika-logika menunjukkan kemampuan seseorang dalam berpikir secara induktif dan deduktif, berpikir menurut aturan logika, memahami dan menganalisis pola angka-angka, serta memecahkan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir. Peserta didik dengan kecerdasan matematika-logika tinggi cenderung menyenangi kegiatan menganalisis dan mempelajari sebab akibat terjadinya sesuatu.
3.   Kecerdasan musikal
Kecerdasan musikal menunjukkan kemampuan seseorang untuk peka terhadap suara-suara nonverbal yang berada di sekelilingnya, termasuk dalam hal ini adalah nada dan irama.
Peserta didik jenis ini cenderung senang sekali mendengarkan nada dan irama yang indah, entah melalui senandung yang dilagukannya sendiri, mendengarkan tape recorder, radio, pertunjukan orkestra, atau alat musik dimainkannya sendiri. Mereka juga lebih mudah mengingat sesuatu dan mengekspresikan gagasan-gagasan apabila dikaitkan dengan musik.
4.   Kecerdasan visual-spasial
Kecerdasan visual-spasial menunjukkan kemampuan seseorang untuk memahami secara lebih mendalam hubungan antara objek dan ruang. Peserta didik ini memiliki kemampuan, misalnya, untuk menciptakan imajinasi bentuk dalam pikirannya atau kemampuan untuk menciptakan bentuk-bentuk tiga dimensi seperti dijumpai pada orang dewasa yang menjadi pemahat patung atau arsitek suatu bangunan.
Kemampuan membayangkan suatu bentuk nyata dan kemudian memecahkan berbagai masalah sehubungan dengan kemampuan ini adalah hal yang menonjol pada jenis kecerdasan visual-spasial ini. Peserta didik demikian akan unggul, misalnya dalam permainan mencari jejak pada suatu kegiatan di kepramukaan.
5. kecerdasan intrapersonal
Orang yang cerdas secara intrapersonal lebih mengacu pada pengetahuan diri, dan mengukur pada kapasitas yang tepat untuk bertindak secara bijaksana. Mereka biasanya menyadari batin, emosi, niat, motivasi, temperamen, dan keinginan, serta kemampuan untuk disiplin diri, pengetahuan diri dan harga diri. Cerdas dan kesadaran diri yang kuat biasanya mampu mempertahankan buku harian atau kebiasaan tidur control diri, memahami kekuatan dan kelemahan; sering mundur untuk merencanakan tujuan hidup. Anak-anak dalam kategori ini belajar terbaik mendalam melalui refleksi diri, menulis jurnal, penelitian. Bagi mereka, lingkungan belajar yang ideal bagi mereka mungkin sendirian atau mandiri. 
6. Kecerdasan interpersonal
Kecerdasan interpersonal menunjukkan kemampuan seseorang untuk peka terhadap perasaan orang lain. Mereka cenderung untuk memahami dan berinteraksi dengan orang lain sehingga mudah bersosialisasi dengan lingkungan di sekelilingnya.
Kecerdasan semacam ini juga sering disebut sebagai kecerdasan sosial, yang selain kemampuan menjalin persahabatan yang akrab dengan teman, juga mencakup kemampuan seperti memimpin, mengorganisir, menangani perselisihan antar teman, memperoleh simpati dari peserta didik yang lain, dan sebagainya.
7. Kecerdasan kinestetik
Kecerdasan kinestetik menunjukkan kemampuan seseorang untuk secara aktif menggunakan bagian-bagian atau seluruh tubuhnya untuk berkomunikasi dan memecahkan berbagai masalah.
Hal ini dapat dijumpai pada seseorang yang unggul pada salah satu cabang olahraga, seperti bulu tangkis, sepakbola, tenis, renang, dan sebagainya, atau bisa pula dijumpai pada peserta didik yang pandai menari, terampil bermain akrobat, atau unggul dalam bermain sulap.
8.   Kecerdasan naturalis
Kecerdasan naturalis menunjukkan kemampuan seseorang untuk peka terhadap lingkungan alam, misalnya senang berada di lingkungan alam yang terbuka seperti pantai, gunung, cagar alam, atau hutan.
Seseorang dengan kecerdasan seperti ini cenderung suka mengobservasi lingkungan alam seperti aneka macam bebatuan, jenis-jenis lapisan tanah, aneka macam flora dan fauna, benda-benda angkasa, dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar