Minggu, 17 Maret 2013

Self Concept Development (Perkembangan Konsep Diri)


Konsep diri merupakan pencerminan dari tingkah laku yang dipandang sebagai suatu titik temu antara seorang individu dengan lingkungan sosialnya. Konsep diri bukan hanya berfungsi sebagai pemandu tingkah laku keseharian individu tetapi juga sebagai sesuatu yang mendasar dan pusat dari segala tingkah laku.Pada masa kanak-kanak pertengahan, penilaian anak mengenai diri  sudah lebih realistis, seimbang dan komprehensif. Mereka sudah dapat mendeskripsikan diri mereka menurut sifat-sifat yang mereka kenali dari diri mereka sendiri. Pengenalan terhadap diri mereka sendiri menjadi lebih kompleks , beraneka ragam, dan abstrak. Anak-anak mulai mengenali dirinya sebagai suatu individu dengan kepribadian tertentu dan berdasarkan kualitas mereka.Ketika anak-anak sudah dapat mendeskripsikan diri mereka dengan lebih baik, mereka akan mulai membandingkan diri mereka dengan lingkungan mereka dan orang lain. Itulah yang akan mengakibatkan perkembangan yang sangat pesat di dalam pertumbuhan intelektual, seni, sosial, dan bakat-bakat tertentu dalam diri mereka.Menurut Erikson (1959), masa kanak-kanak tengah adalah masa penting yang dapat disimpulkan dengan “Saya adalah apa yang saya pelajari.”Perkembangan konsep diri ini, kemudian, ditambahkan oleh Piaget (1952) bahwa anak-anak pada masa ini memerlukan konsep diri kuat yang meningkatkan apresiasi diri mereka sebagai suatu objek sosial, yang tidak egosentris dan perlu bergaul dengan lingkungan sosial mereka.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar