*Difteri merupakan penyakit menular yang
sangat berbahaya yang banyak dialamioleh anak-anak. Penyakit ini mudah
menular dan menyerang terutama daerah saluran pernafasan bagian atas. Penyakit
akibat terjangkit bakteri yang bersumber dari Coryne bacterium diphtheriae (C.
diphtheriae). Penyakit ini menyerang bagian atas mukosa saluran pernapasan
dan kulit yang terluka. Tanda-tanda yang dapat dirasakan ialah sakit tekak dan
demam secara tiba-tiba disertai tumbuhnya membran kelabu yang menutupi tonsil
serta bagian saluran pernapasan.Pembawa kuman ini adalah manusia sendiri dan
amat sensitif pada faktor-faktor alam sekitar seperti kekeringan,
kepanasan dan sinar matahari. Difteri disebarkandari kulit, saluran pernapasan
dan sentuhan dengan penderita difteri itu sendiri.Tingkat kematian akibat
difteri paling tinggi di kalangan bayi dan orang tua dan kematian biasanya
terjadi dalam masa tiga hingga empat hari.Perawatan bagi penyakit ini termasuk
antitoksin difteri, yang melemahkan toksindan antibiotik. Eritromisin dan
penisilin membantu menghilangkan kuman dan menghentikan pengeluaran toksin.
Umumnya difteri dapat dicegah melalui vaksinasi. Bayi, kanak-kanak, remaja, dan
orang dewasa yang tidak mempunyai cukup pelalian memerlukan suntikan booster
setiap 10 tahun.
*Penemu DifteriAdalah Emil Von Behring
(1854-1817) seorang Dokter berkebangsaanJerman peraih nobel kesehatan dan
kedokteran pada tahun 1901 yangmenemukan penyakit difteri yang banyak menelan
korban jiwa di Jerman terutama
anak-anak.Emil Von Behring belajar ilmu kedokteran di Royal
Medical-SurgicalFriedrich-Wilhelm – Institute pada tahun 1874 dan lulus pada
tahun 1978.Selain menemukan penyakit difteri Emil pun menemukan serum yang bisa
menguatkan tubuh dari penyakit diferi. Saat itu Emil menjadi asisten RobertKoch
di Universitas Berlin pada tahun 1888. Emil mencoba berbagai senyawa golongan
antiseptik seperti iodoform, merkuri dan asetilen untuk membunuh baketeri
penyebab difteri.Emil berhasil menemukan serum difteri dengan membuat kultur
bakteri difteri dengan iodine triklorida. Kultur ini kemudian di suntikan ke
babi guinea.Hasilnya, babi guinea tersebut menjadi kebal terhadap difteri.
Serum darah dari babi guinea tersebut disuntikan kembali kepada ke babi guinea
yangkedua dan hasilnya bagi guinea kedua itu pun kebal terhadap difteri.
Atas penemuaannya ini Emil kemudian dikenal sebagai pelopor/penemu
terapiserum.
Penyebab DifteriPenyakit difteri adalah
infeksi saluran pernasfasan yang disebabkan oleh kuman Coryne bacterium
Diphteriae, suatu bakteri yang tidak bergerak dan tidak membentuk spora. Gejala
difteri yaitu adanya bentukan pseudomembrane yang merupakan hasil kerja dari
kuman ini. Pseudomembran sendiri merupakan lapisan tipis berwarna putih keabu-abuan
yang timbul terutama didaerah mukosa hidung, mulut sampai tenggorokan.
Disamping menghasilkan pseudomembran,
kuman ini juga menghasilkan sebuah racun yang disebut eksotoxin yang sangat
berbahaya karena menyerang otot jantung, ginjal dan jaringan syaraf.
Cara
PenularanPenyakit difteri disebabkan disebarkan orang melalui pernafasan,
terutama droplet tenggorokan yang disebabkan batuk dan bersin. Difteri pun bisa
tersebar melalui percikan ludah dari orang yang membawa kuman kepada orang lain
yang sehat. Selain itu penyakit ini juga bisa ditularkan melalui benda
atau makanan yang terkontaminasi.
Bahaya
Difteri Penyakit difteri merupakan salah satu penyakit yang berbahaya. Penyakit
ini menyerang seluruh lapisan usia tapi paling sering menerang anak-anak
yang belum di imunisasi. Pada tahun 2000, diseluruh Negara dilaporkan ada
30.000kasus dan 3000 diantaranya meninggal karena penyakit ini.
Pencegahan
& Pengobatan Di negara berkembang difteri acap menjadi penyebab kematian
pada anak-anak. Untungnya dekade terakhir telah dikembangkan vaksin difteri
(DPT) yang menjadi imunisasi wajib pada anak. Sayangnya kekebalan hanya diperoleh
selama 10 tahun setelah imunisasi, sehingga orang dewasa sebaiknya menjalani
vaksinasi booster (DT) setiap 10 tahun sekali.Penderita difteri sebaiknya
dirawat di rumah sakit, di unit perawatan intensif.Ia akan diberi suntikan
antitoksin dan mendapatkan pemantauan ketat terhadap sistem pernafasan dan
jantung.Untuk melenyapkan bakteri diberikan antibiotik.
Pemulihan
difteri yang berat akan berlangsung perlahan. Biasanya anak
tidak boleh terlalu banyak bergerak, karena kelelahan bisa melukai
jantung yangmeradang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar