IvanPetrovich Pavlov (1849 – 1939): Sarjana Rusia ini dilahirkan di Rjasan pada tanggal 14 September 1849 dan meninggal di Leningrad pada tanggal 27 Februari 1936.
Penemuan Pavlov
yang sangat menentukan dalam sejarah psikologi adalah hasil penyelidikannya
tentang refleks berkondisi (conditioned reflects).
Dengan penemuannya ini Pavlov meletakkan dasar-dasar Behaviorisme, sekaligus
meletakkan dasar-dasar bagi penelitian-penelitian mengenai proses belajar dan
pengembangan teori-teori tentang belajar. Bahkan Amerika Psychological
Association (A.P.A.) mengakui bahwa Pavlov adalah orang yang terbesar
pengaruhnya dalam psikologi modern di samping Freud.
Pengondisian klasik adalah
tipe belajar dimana stimulus netral dapat memunculkan respon setelah
dipasangkan dengan stimulus yang secara alami memunculkan respons tersebut.
Adapun
jalan eksperimen tentang refleks berkondisi yang dilakukan Pavlov adalah sebagai
berikut: Pavlov menggunakan seekor anjing sebagai binatang percobaan. Anjing
itu diikat dan dioperasi pada bagian rahangnya sedemikian rupa, sehingga
tiap-tiap air liur yang keluar dapat ditampung dan diukur jumlahnya. Pavlov
kemudian menekan sebuah tombol dan keluarlah semangkuk makanan di hadapan
anjing percobaan. Sebagai reaksi atas munculnya makanan, anjing itu
mengeluarkan air liur yang dapat terlihat jelas pad aalat pengukur. Makanan
yang keluar disebut sebagai perangsang tak berkondisi (unconditioned stimulus) dan air lliur yang keluar
setelah anjiing melihat makanan disebut refleks tak berkondisi (unconditioned reflex), karena setiap anjing akan
melakukan refleks yang sama (mengeluarkan air liur) kalau melihat rangsang yang
sama pula (makanan).
Kemudian dalam percobaan selanjutnya Pavlov
membunyikan bel setiap kali ia hendak mengeluarkan makanan. Dengan demikian
anjing akan mendengar bel dahulu sebelum ia melihat makanan muncul di depanny.
Percobaan ini dilakukan berkali-kali dan selama itu keluarnya air liur diamati
terus. Mula-mula air liur hanya keluar setelah anjing melihat makanan
(refleks tak berkondisi), tetapi lama-kelamaan air liur sudah keluar pada waktu
anjing baru mendengar bel. Keluarnya air liur setelah anjing mendengar bel disebut
sebagai refleks berkondisi (conditioned
reflects) , karena refleks itu merupakan hasil latihan yang
terus-menerus dan hanya anjing yang sudah mendapat latihan itu saja yang dapat
melakukannya. Bunyi bel jadinya rangsang berkondisi (conditioned reflects). Kalau latihan
itu diteruskan, maka pada suatu waktu keluarnya air liur setelah anjing
mendengar bunyi bel akan tetap terjadi walaupun tidak ada lagi makanan yang
mengikuti bunyi bel itu. Dengan perkataan lain, refleks berkondisi akan
bertahan walaupun rangsang tak berkondisi tidak ada lagi. Pada tingkat yang
lebih lanjut, bunyi bel didahului oleh sebuah lampu yang menyala, maka
lama-kelamaan air liur sudah keluar setelah anjing melihat nyala lampu walaupun
ia tidak mendengar bel atau melihat makanan sesudahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar