Self Esteem (Harga Diri)
Menurut
Erikson, faktor penentu utama harga diri adalah pandangan anak itu sendiri
adalah apakah mereka mampu bekerja secara produktif. Persoalan yang diselesaikan
pada masa kanak-kanak tengah ini adalah industry versus inferiority. Ini
merupakan tahap keempat teori perkembangan psikososial menurut Erikson.
Anak-anak perlu mempelajari berbagai keterampilan yang bernilai didalam
masyarakat. Kebaikan atau sifat yang
berkembang dengan resolusi yang baik pada tahap psikososial ini adalah
keahlian, sebuah pandangna yang mampu menguasai beberapa keterampilan, dan
dapat menyelesaikan tugas. Anak-anak biasanya akan membandingkan kemampuan
mereka dengan anak-anak teman sebayanya. Jika tidak memadai, mereka akan
mencari kembali keluarga mereka. Di sisi lain, mereka dapat terlihat lebih
rajin, mereka bisa mengabaikan hubungan sosial, dan menjadi orang yang “pekerja
keras”. Orang tua juga sangat mempengaruhi keyakinan secara kompeten.Bertentangan
dengan penelitian Erikson yang menempatkan pentingnya penguasaan keterampilan,
Susan Harter menemukan bahwa anak-anak berusia 8-12 tahun di Amerika Utara,
menilai diri mereka sendiri menurut popularitas dan penampilan. Menurut Harter
pengaruh utama terhadap harga diri adalah dukungan sosial dari orangtua, teman
sebaya, dan guru. Akan tetapi pada umumnya, hal ini tidak akan mengimbangi
evaluasi diri yang rendah. Contohnya: Apabila Rina menganggap cantik itu
penting, tetapi pada dasarnya dia tidak cantik, maka dia akan kehilangan harga
dirinya, walaupun banyak pujian yang dia terima dari orang lain.Anak-anak
yang memliki harga diri yang rendah akan sangat memperhatikan penampilan mereka
di dalam situasi sosial. Mereka akan menghubungkan penolakkan sosial adalah
karena kepribadian mereka, yang mereka yakini tidak dapat diubah. Daripada
mencoba hal yang baru agar dapat diterima, anak-anak akan mengulang strategi
yang tidak sukses atau menyerah. Anak-anak
yang memiliki harga diri tinggi cenderung menghubungkan kegagalan mereka dengan
faktor di luar diri mereka atau perlunya usaha yang lebih keras. Jika pada awalnya
tidak berhasil, maka mereka akan bertahan dan mencoba strategi baru sampai
mereka menemukan satu strategi yang berhasil. Anak-anak dengan harga diri yang
tinggi, cenderung menolong anak-anak lain yang kurang beruntung dan mereka akan
dapat membantu mereka dalam meningkatkan harga diri mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar