Minggu, 17 Maret 2013

Self Esteem (Harga Diri)




Menurut Erikson, faktor penentu utama harga diri adalah pandangan anak itu sendiri adalah apakah mereka mampu bekerja secara produktif. Persoalan yang diselesaikan pada masa kanak-kanak tengah ini adalah industry versus inferiority. Ini merupakan tahap keempat teori perkembangan psikososial menurut Erikson. Anak-anak perlu mempelajari berbagai keterampilan yang bernilai didalam masyarakat.  Kebaikan atau sifat yang berkembang dengan resolusi yang baik pada tahap psikososial ini adalah keahlian, sebuah pandangna yang mampu menguasai beberapa keterampilan, dan dapat menyelesaikan tugas. Anak-anak biasanya akan membandingkan kemampuan mereka dengan anak-anak teman sebayanya. Jika tidak memadai, mereka akan mencari kembali keluarga mereka. Di sisi lain, mereka dapat terlihat lebih rajin, mereka bisa mengabaikan hubungan sosial, dan menjadi orang yang “pekerja keras”. Orang tua juga sangat mempengaruhi keyakinan secara kompeten.Bertentangan dengan penelitian Erikson yang menempatkan pentingnya penguasaan keterampilan, Susan Harter menemukan bahwa anak-anak berusia 8-12 tahun di Amerika Utara, menilai diri mereka sendiri menurut popularitas dan penampilan. Menurut Harter pengaruh utama terhadap harga diri adalah dukungan sosial dari orangtua, teman sebaya, dan guru. Akan tetapi pada umumnya, hal ini tidak akan mengimbangi evaluasi diri yang rendah. Contohnya: Apabila Rina menganggap cantik itu penting, tetapi pada dasarnya dia tidak cantik, maka dia akan kehilangan harga dirinya, walaupun banyak pujian yang dia terima dari orang lain.Anak-anak yang memliki harga diri yang rendah akan sangat memperhatikan penampilan mereka di dalam situasi sosial. Mereka akan menghubungkan penolakkan sosial adalah karena kepribadian mereka, yang mereka yakini tidak dapat diubah. Daripada mencoba hal yang baru agar dapat diterima, anak-anak akan mengulang strategi yang tidak sukses atau menyerah. Anak-anak yang memiliki harga diri tinggi cenderung menghubungkan kegagalan mereka dengan faktor di luar diri mereka atau perlunya usaha yang lebih keras. Jika pada awalnya tidak berhasil, maka mereka akan bertahan dan mencoba strategi baru sampai mereka menemukan satu strategi yang berhasil. Anak-anak dengan harga diri yang tinggi, cenderung menolong anak-anak lain yang kurang beruntung dan mereka akan dapat membantu mereka dalam meningkatkan harga diri mereka.


 








 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar