Motivasi adalah proses yang memberi
semangat,arah dan kegigihan perilaku. Artinya perilaku yang termotivasi adalah
perilaku yang penuh energy,terarah dan bertahan lama.
Perspektif motivasi
Ada 4 macam perspektif motivasi
1. Perspektif Behavioral
Persepketif yang
menekankan suatu imbalan dan hukuman terhadap sesuatu yang dilakukan seseorang
dengan tujuan meningkatkan motivasinya.
Dalam perspektif
behavioral ada yang dikatakan dengan insentif yang artinya adalah peristiwa
positif atau negative yang dapat memotivasi perilaku seseorang .
Contoh dari perspektif
behavioral adalah ketika seorang guru memberikan penghargaan kepada murid yang
dapat menjawab pertanyaan yang sulit.
2. Perspektif Humanistik
Menekankan pada kapasitas
seseorang untuk mengembangkan kepribadian,kebebasan untuk memilih nasib dan
kualitas positif.
Humanistik dipelopori
oleh Abraham Maslow, dalam hirarki kebutuhan Maslow dikatakan ada 5 tahap yang
harus dipenuhi secara sistematis yaitu :
a. Fisiologis ( rasa lapar,haus dan tidur )
b. Keamanan
c.
Cinta dan rasa memiliki
d. Harga diri
e.
Aktualisasi diri
Tahap aktualisasi diri adalah tahap yang
memberikan motivasi tinggi untuk mengembangkan diri dengan syarat kebutuhan
sebelumnya harus terpenuhi terlebih dahulu. Namun ada pandangan yang mengatakan
bahwa kebutuhan tidak harus di penuhi secara sistematis karena setiap individu
memiliki prioritas yang berbeda-beda.
Contoh : seorang murid dibebaskan dalam
menentukan prestasinya yang merupakan aktualisasi dari dirinya. Yang
memunculkan motivasi untuk berprestasi.
3. Perspektif Kognitif
Perspektif ini mengatakan
bahwa motivasi berasal dari internal setiap individu dan yakin bahwa setiap
individu memiliki kemampuan untuk mengontrol linkungannya. Perspektif ini lebih
mempunyai perencanaan dan monitoring dalam
kemajuan untuk mencapai tujuan . R.W. White memiliki gagasan tentang motivasi
yang mengatakan tentang konsep motivasi kompetensi yakni ide bahwa motivasi
muncul untuk menghadapi lingkungan secara efisien. White juga mengatakan bahwa
orang melakukan hal-hal tersebut bukan untuk memenuhi kebutuhan biologis.
Contoh : ada seorang anak
yang tinggal dengan ayah tunggal yang suskes dalam kehidupannya sehingga anak
tersebut memiliki motivasi dalam dirinya untuk mengikuti jejak sang ayah.
4. Pespektif Sosial
Lebih menekankan pada
hubungan erat dengan orang lain. Kebutuhan afiliasi atau keterhubungan biasa
tercermin dalam motivasi seseorang untuk menghabiskan waktu bersama orang lain.
Contohnya, ketika seorang
guru memiliki pikiran yang terbuka terhadap muridnya maka murid tersebut akan
memiliki motivasi untuk dapat mengungkapkan pikirannya dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar