Sabtu, 02 Maret 2013

Motivasi


Motivasi adalah proses yang memberi semangat,arah dan kegigihan perilaku. Artinya perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energy,terarah dan bertahan lama.

Perspektif motivasi

                Ada 4 macam perspektif motivasi 

1.  Perspektif Behavioral
Persepketif yang menekankan suatu imbalan dan hukuman terhadap sesuatu yang dilakukan seseorang dengan tujuan meningkatkan motivasinya.
Dalam perspektif behavioral ada yang dikatakan dengan insentif yang artinya adalah peristiwa positif atau negative yang dapat memotivasi perilaku seseorang .
Contoh dari perspektif behavioral adalah ketika seorang guru memberikan penghargaan kepada murid yang dapat menjawab pertanyaan yang sulit.

2.  Perspektif Humanistik
Menekankan pada kapasitas seseorang untuk mengembangkan kepribadian,kebebasan untuk memilih nasib dan kualitas positif.
Humanistik dipelopori oleh Abraham Maslow, dalam hirarki kebutuhan Maslow dikatakan ada 5 tahap yang harus dipenuhi secara sistematis yaitu :
a. Fisiologis ( rasa lapar,haus dan tidur )
b.  Keamanan
c.   Cinta dan rasa memiliki
d. Harga diri
e.   Aktualisasi diri
Tahap aktualisasi diri adalah tahap yang memberikan motivasi tinggi untuk mengembangkan diri dengan syarat kebutuhan sebelumnya harus terpenuhi terlebih dahulu. Namun ada pandangan yang mengatakan bahwa kebutuhan tidak harus di penuhi secara sistematis karena setiap individu memiliki prioritas yang berbeda-beda.
Contoh : seorang murid dibebaskan dalam menentukan prestasinya yang merupakan aktualisasi dari dirinya. Yang memunculkan motivasi untuk berprestasi. 

3.  Perspektif Kognitif
Perspektif ini mengatakan bahwa motivasi berasal dari internal setiap individu dan yakin bahwa setiap individu memiliki kemampuan untuk mengontrol linkungannya. Perspektif ini lebih mempunyai perencanaan dan monitoring dalam  kemajuan untuk mencapai tujuan . R.W. White memiliki gagasan tentang motivasi yang mengatakan tentang konsep motivasi kompetensi yakni ide bahwa motivasi muncul untuk menghadapi lingkungan secara efisien. White juga mengatakan bahwa orang melakukan hal-hal tersebut bukan untuk memenuhi kebutuhan biologis.
Contoh : ada seorang anak yang tinggal dengan ayah tunggal yang suskes dalam kehidupannya sehingga anak tersebut memiliki motivasi dalam dirinya untuk mengikuti jejak sang ayah.

4.  Pespektif Sosial
Lebih menekankan pada hubungan erat dengan orang lain. Kebutuhan afiliasi atau keterhubungan biasa tercermin dalam motivasi seseorang untuk menghabiskan waktu bersama orang lain.
Contohnya, ketika seorang guru memiliki pikiran yang terbuka terhadap muridnya maka murid tersebut akan memiliki motivasi untuk dapat mengungkapkan pikirannya dengan baik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar